Laporan Keuangan Sederhana – Cara Membuat dan Contohnya
https://digtif.com/ – Laporan keuangan adalah salah satu unsur pelaporan penting yang tidak dapat diabaikan dalam sebuah bisnis. Baik perusahaan besar maupun kecil dan menengah membutuhkannya. Berikut ini cara membuat laporan keuangan sederhana beserta contohnya.
Pengertian Laporan Keuangan Sederhana
Setiap perusahaan memiliki stakeholder dengan kepentingan masing-masing, seperti modal, gaji, dan distribusi dana. Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat laporan keuangan secara berkala, minimal satu tahun sekali.
Laporan keuangan adalah produk utama yang dihasilkan oleh divisi finansial perusahaan. Dalam laporan keuangan yang ideal, ada lima komponen penting dalam struktur modal (capital structure), yaitu:
- Laporan Laba/Rugi
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Laporan Neraca
- Laporan Arus Kas
- Catatan Atas Laporan Keuangan
Kelimanya tidak dapat dipisahkan dan harus disajikan secara berurutan dalam sebuah laporan keuangan.
Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana
Berikut adalah beberapa tahapan dalam membuat laporan keuangan sederhana:
Konsisten Buat Buku Catatan Pengeluaran dan Pemasukan
Laporan keuangan tidak bisa dibuat secara tiba-tiba tanpa data yang valid. Oleh karena itu, sejak awal transaksi sebaiknya Anda sudah mengisi buku catatan pengeluaran (kredit) dan pemasukan (debit). Sekecil apapun pengeluaran/pemasukan kas, jangan lupa memasukkannya ke dalam buku kas utama.
Siapkan Data dari Buku Kas Utama
Untuk membuat laporan keuangan sederhana, Anda memerlukan data pengeluaran dan pemasukan dari buku kas utama. Siapkan semua data tersebut lalu sesuaikan dengan kebutuhan laporan. Misalnya, jika perusahaan ingin membuat laporan kuartal hingga 30 April, maka Anda perlu mengumpulkan data kas utama dari bulan Januari hingga April.
Siapkan Data dari Buku Stok Barang
Langkah berikutnya adalah menghitung sisa stok barang. Jika perusahaan Anda bergerak di bidang manufaktur, Anda juga harus menghitung stok barang yang masih ada di gudang. Ada dua cara menghitung stok barang, yaitu metode First-In-First-Out (FIFO) dan Last-In-First-Out (LIFO).
Apabila perusahaan menggunakan metode FIFO, maka sisa stok dihitung dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) sesuai saat stok tersebut diproduksi. Jika menggunakan metode LIFO, maka sisa stok dihitung sesuai HPP terakhir di periode pelaporan.
Persiapkan Juga Data Inventaris Barang Perusahaan
Selain stok barang, data depresiasi inventaris perusahaan juga perlu dicantumkan dalam laporan keuangan. Setiap kerusakan atau pembelian baru inventaris harus dimasukkan ke laporan keuangan.
Olah Data Dalam Laporan Keuangan
Langkah terakhir adalah mengolah seluruh data secara berurutan. Penyusunan laporan harus dilakukan oleh seseorang yang paham betul dengan keluar masuknya kas perusahaan. Tidak boleh ada data yang invalid, tidak lengkap, atau hasil manipulasi.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda bisa membuat laporan keuangan sederhana yang akurat dan berguna bagi perusahaan Anda.